Minggu, 24 Agustus 2014

corat coret saja

Ah, setelah sekian lama gak nulis di blog. Jadi pingin nulis lagi seh apalagi kalau jauh dari rumah, insomnia mulai menyerang -.- Jadi enaknya nulis aja ya (lebih tepatnya curhat seh :P )

Dulu waktu masih tinggal sama ortu, sering banget ngerasa bahwa gak ada yang ngerasa sayang sama aku. Kerjaannya ortu itu marah-marah sama aku. Otomatislah aku juga jadi sebel sama mereka. Pingin banget jauh dari mereka biar gak dimarahin terus sama ortu. Tapi ketika masuk kuliah, semuanya berubah. Harus jauh dari ortu. Rasanya itu gak enak banget. Kayak ada yang hilang. Dan waktu awal kuliah, aku sempat ada masalah dengan om dan tante ku. Waktu itu, rasanya aku pingin menghilang dari muka bumi ini. Kalau bisa masuk ke dalam tanah gitu lumayan kali ya. *lebay.  Tapi di saat masalah itu datang, aku baru menyadari bahwa banyak banget orang-orang yang peduli sama aku. Ada sepupuku, om dan tanteku yang lain. Mereka adalah orang yang tak pernah aku sangka benar-benar peduli dengan keadaanku. Mereka yang ada saat aku down.  Saat aku tidak tahu lagi cara menyelesaikan masalah ini. Mungkin karena selama ini aku selalu di zona nyamanku. Dan ketika pada akhirnya aku terpaksa keluar dari zona nyamanku, aku bingung dengan apa yang harus ku perbuat. Pada akhirnya aku memutuskan untuk keluar dari rumah om dan tanteku. Selama ini aku merasa tidak nyaman karena membuat hubungan orang tuaku khusunya ibuku renggang dengan omku. Mungkin aku picik karena aku tidak mau disalahkan atas masalah tersebut. Tapi jujur aku hanya tidak ingin memperpanjang permasalahan tersebut. Dan setelah keputusanku itu, aku lega karena everything is alright :)


Jadi apa ya yang bisa diambil pelajaran dari masalahku:

  1. terkadang kita tidak membuka mata kita selebar-lebarnya dan melihat bahwa masih banyak orang yang peduli sama kita 
  2. Ada saatnya kamu harus keluar dari zona nyaman dan kamu harus siap menghadapinya :)
  3. Setiap masalah pasti ada solusinya
  4. Setiap tindakan orang tua itu pasti demi yang terbaik untuk kita
  5. Jangan pernah melihat suatu masalah hanya dari satu sisi saja yaitu keburukannya namun lihat dan petik pelajaran yang ada untuk bekal menghadapi masalah berikutnya :)

Sabtu, 26 November 2011

Guruku Terhebat (1)

Kemarin, tepatnya tanggal 25 November adalah hari guru nasional..Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka tak kenal lelah mengajarkan ku berbagai ilmu yang berguna bagi masa depanku nanti. Berikut ini ulasanku tentang guru-guru di sekolahku yaitu SMAN 1 SIDOARJO:
  1. Pak Syam
    Nama lengkap beliau adalah Achmad Syamsuddin. Beliau mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia. Menurutku, Beliau adalah orang yang paling sabar yang pernah kutemui. Senakal apapun muridnya termasuk aku (hehehe) Pak Syam tak pernah marah..Jika muridnya kelewatan, beliau hanya mengingatkan.. Tapi aku tahu,itu semua untuk kebaikanku. Jujur saja mata pelajaran bahasa Indonesia itu susah. Tapi,aku percaya dengan ilmu yang kuperoleh dari Pak Syam,aku akan mendapat nilai baik dalam pelajaran itu.. Amien.
Ini foto Pak Syam saat Ultah :


Pak Syam waktu ultah
2. Pak Abi
        Nama lengkap beliau Abi Nurdian. Beliau adalah walas dari XI IA 5 (kelasku). Baliau mengajar mata pelajaran TIK. Sejujurnya waktu awal masuk kelas XI, aku tak tahu yang namanya Pak Abi (entah murid seperti apa aku ini). Karena waktu kelas X aku jarang melihat Pak Abi ketika pelajaran di Lab TIK. Jadi aku tak tahu yang namanya  Pak Abi itu. Baru ketika Pak Abi masuk kelasku pertama kali, aku mengetahui Pak Abi. Menurutku, Pak Abi adalah walas yang paling care sama muridnya. Sejujurnya baru belakangan ini aja aku sadar (murid kayak aku ini pantesnya di buang aja kali ya). Soalnya Pak Abi itu orangnya pendiem jadi jarang omong.  Kalau gak gara-gara rapot UTS ku yang belum aku kumpulin. Dan Pak Abi sms ortuku (paling smpai sekarang gak ku kumpulin).Tapi kejadian ini menimbulkan kesan mendalam akan sosok Pak Abi.

Walasku Pak Abi